Sakit itu...

Sekarang aku paham...
Bagaimana segarusnya diri ini bersikap!
Keputusan yang kini,
Akhirnya kusesali...

Andai saat itu...
Aku menangguhkan ketakutanku
Menyambutmu dan membuka tanganku
Akankah kita bisa menyatu?

Mungkin ini jalan kita...
Dalam jarak
Yang sebenarnya mampu dikikis
Tapi kita memilih menjauh

Aku bahkan tidak sanggup
Jika harus bertemu raga denganmu
Persakitan di wajahmu
Lebih menghujamku...

Maaf aku egois...
Pernah menginginkanmu
Yang juga pernah menginkanku
Dulu...

Ini takdir kita sekarang
Saling menyakiti
Kamu tersakiti olehku
dan aku tersakiti karna menyakitimu...


^M2R^

Seberkas Luka

Aku pernah menanam sebuah benih rasa
Rasa yang pernah kamu ajarkan
Yang kamu alami dan aku takuti
Takut akan persakitan untuk selanjutnya

Aku pernah mengingkari
Tak ingin semua itu nyata
Karna aku takut
Melukai dan menggores sebuah hati

Aku membiarkannya pergi
Tapi rasa sesak dan sesal kemudian menyapa hati
Ohh, aku rasa ini yang namanya kehilangan
Lenyap entah kemana

Yang biasanya hadir dan selalu ada
Memilih pergi dan bersembunyi
Mencoba menguji dan menantang hati
Kesengajaan yang melahirkan air mata

Ketika hati itu mencoba kembali
Kenyataan pahit menghampiri
Pilihan yang sesungguhnya tidak ingin dipilih
Merelakan dan melepaskan


^M2R^

Seuntai Rindu

Taukah kamu?

Jika mereka mengatakan rindu haruslah berbalas temu

Maka aku hanya memberi nilai setengah untuk itu!

Karna nyatanya...

Petemuan sesaat itu hanya menumbuhkan kerinduan baru

Kerinduan yang lebih besar dari kerinduan sebelumnya

Bukan hanya rasa rindu yang makin membuncah,

Tapi rasa sakit yang mengirinya juga sama besarnya...

Aku menertawakan diriku yang miris, 

Terbelenggu dalam kerinduan,

yang bahkan bisa meluluhlantahkan segala perasaan...

Jika jiwa mereka mampu mengerti, 

mungkin mereka hanya merasa iba.

Mencemooh? menertawakan?
Itu sudah pasti!

Mereka bukan perindu, aku paham itu.

Tidak seperti kita yang saling melukai dalam kerinduan.

^M2R^

Angan Semu